Tuesday, June 2, 2015

Diskusi Buku “Burung-burung Manyar



Selasa, 2 Juni 2015


Meski ada banyak yang menggagumi tulisan Romo Mangun, entah karena sosoknya atau nilai yang disampaikan lewat tulisannya, ada juga orang-orang yang kurang suka pada tulisan-tulisan Romo Mangun.

Mas Her tidak suka tulisannya Romo Mangun karena kalimat-kalimat dalam novelnya panjang. Satu kalimat bisa sampai 20 kata. Dugaan Mas Her, Romo Mangun terlalu menikmati filsafat yang dipelajari romo saat kuliah. Ketika kuliah, Mas Her pernah ditegur karena terbiasa menulis dengan kalimat yang ringkas.

Bagi Mas Her, penulis seperti Emha dan Pram juga menghasilkan kalimat-kalimat yang panjang. Tapi tulisan mereka komunikatif. Jadi bukan panjang atau pendeknya kalimat, namun bagaimana kalimat tersebut bisa dipahami.

Tita juga menganggap tulisan Romo Mangun panjang-panjang. Niken juga setuju dengan pendapat Tita. Hal yang menarik dari tulisan romo adalah tema-tema kemanusiaan yang terkandung di dalamnya. Sementara itu, buku trilogi Roro Mendut dari Romo Mangun adalah favorit Wiwiek karena di dalamnya bisa belajar sejarah masyarakat Jawa.

Ada banyak faktor yang membuat sebuah tulisan itu disukai. Seribu kunang-kunang di Manhattan Umar Kayam, menurut Mas Her tulisannya biasa saja, tanpa drama yang naik turun. Tapi setelah selesai, tulisannya membekas di hati. Ternyata bukan hanya tema, nilai, cara menulisnya, melainkan kesan yang ditinggalkan. Membahas tulisan-tulisan lain, beberapa tulisan Ayu Utami dan Dewi Lestari diduga oleh Wiwiek dan Tita, terinspirasi oleh tulisan Umar Kayam. Karena tidak ada yang baru di bawah matahari, maka tidak ada yang salah ketika tulisan baru tercipta karena pengaruh tulisan yang sebelumnya pernah ada.

Lalu tersebutlah buku-buku menarik versi masing-masing, dan dibuatlah list buku-buku yang harus dibaca sebelum mati. Diantaranya buku: Tanah Tabu, Anindita S. Thayf. Tulisannya tentang tambang emas di Papua. Namun timbul pertanyaan, “mengapa tulisan sebagus ini tidak terkenal?” Apakah mungkin karena tema pertambangan tersebut, yang menyebabkan tulisan tersebut tidak ngetop. Selain itu, Anak Bajang menggiring Angin karya Sindhunata dan Nyanyi Sunyi Seorang Bisu karya Pramoedya. Lalu buku apa menurut kalian yang harus dibaca sebelum mati?

Di penghujung hari, Tita mengingatkan: selain buku yang harus dibaca sebelum mati, ada buku yang harus dibuat sebelum mati bagi Angkatan V.

0 komentar:

Copyright © agenda 18 All Right Reserved