Saturday, March 1, 2008

Jangan Abaikan Aku

Muka klimis, amboy klincongnya
Seragam licin disemprot wewangian
Ketika mereka melintas
Nyamuk, lalat tampak mundur teratur

Mulutku terbuka, tanpa sadar ludah ikut menetes
Mataku terpana dengan kemegahan mereka
Tapi air liur mereka terlempar
Terhempas tak sengaja ketika menatapku

Entah aku ini siapa ?
Rakyat Jelata atau Hewan Melata
Mengapa mereka selalu menyalak
Selalu memberiku peringatan

Jangan Begini
Jangan Begitu
Ini Salah
Itu juga Salah

Mereka terus menerus berteriak
Tanpa Jeda
Tanpa Spasi
Tanpa sempat aku menyela

Otakku mampet
Padahal tak kusumbat
Langkahku mati
Padahal kaki masih kuat berpijak

Bapak-Ibu yang di Koran, di televisi berkata
Jika orang sering diberi ucapan ‘JANGAN’
Daya kreatif orang jadi buntu
Akhirnya akan memberontak ketika terpojok

Betul atau tidak?
Entahlah…….
Sebenarnya aku ini pemberontak atau orang yang terhambat
Tapi mengapa aku diyakini mereka sebagai seorang Perusak

Aku tak tahu apa yang kuhancurkan
Andai benar aku penyebabnya
Aku enggan mengulanginya
Lalu apa yang harus kuperbuat ?

Kepada mereka inginku bertanya
Tapi mereka betah sekali melihat keatas
Aku yang terhimpit sesak semakin kerdil tak terlihat
Apa yang harus kulakukan ?

Aku tak boleh diam
Walau bibirku kelu, kaku, beku
Aku harus menyapa mereka yang kucintai, kukagumi
Jangan Abaikan Aku, rintihku lirih

3 komentar:

DIDOT said...

semangat vic. sedikit jenaka diawal...

Arsitek Gratis Online said...

good spirit on that words,,, funny i think,,,
jaya selalu mbak vikth
salam kreatif yaaaa

Andreas Kurniawan said...

cece Vic! nunggu karya yang baru nih :D

Copyright © agenda 18 All Right Reserved