Jangan Abaikan Aku
Muka klimis, amboy klincongnyaSeragam licin disemprot wewangian
Ketika mereka melintas
Nyamuk, lalat tampak mundur teratur
Mulutku terbuka, tanpa sadar ludah ikut menetes
Mataku terpana dengan kemegahan mereka
Tapi air liur mereka terlempar
Terhempas tak sengaja ketika menatapku
Entah aku ini siapa ?
Rakyat Jelata atau Hewan Melata
Mengapa mereka selalu menyalak
Selalu memberiku peringatan
Jangan Begini
Jangan Begitu
Ini Salah
Itu juga Salah
Mereka terus menerus berteriak
Tanpa Jeda
Tanpa Spasi
Tanpa sempat aku menyela
Otakku mampet
Padahal tak kusumbat
Langkahku mati
Padahal kaki masih kuat berpijak
Bapak-Ibu yang di Koran, di televisi berkata
Jika orang sering diberi ucapan ‘JANGAN’
Daya kreatif orang jadi buntu
Akhirnya akan memberontak ketika terpojok
Betul atau tidak?
Entahlah…….
Sebenarnya aku ini pemberontak atau orang yang terhambat
Tapi mengapa aku diyakini mereka sebagai seorang Perusak
Aku tak tahu apa yang kuhancurkan
Andai benar aku penyebabnya
Aku enggan mengulanginya
Lalu apa yang harus kuperbuat ?
Kepada mereka inginku bertanya
Tapi mereka betah sekali melihat keatas
Aku yang terhimpit sesak semakin kerdil tak terlihat
Apa yang harus kulakukan ?
Aku tak boleh diam
Walau bibirku kelu, kaku, beku
Aku harus menyapa mereka yang kucintai, kukagumi
Jangan Abaikan Aku, rintihku lirih
3 komentar:
semangat vic. sedikit jenaka diawal...
good spirit on that words,,, funny i think,,,
jaya selalu mbak vikth
salam kreatif yaaaa
cece Vic! nunggu karya yang baru nih :D
Post a Comment