Tuesday, October 1, 2013

Di Balik Kereta Api

oleh Ambar Arum

Naik kereta api, tut tut tut. Yang ditanyakan melulu siapa yang hendak turun. Tidak pernah ditanya siapa yang menjalankan kereta. Mau ke Bandung atau pun ke Surabaya, belum ada yang bertanya siapa saja sebenarnya yang berjasa di balik sampainya kita ke tujuan dengan selamat.


Kemarin siang (29/9/2013) tanpa sengaja saya menyaksikan program Ayo Cari Tau di Metro TV sembari makan siang. Program itu sedang membahas segala hal mengenai Kereta Api Indonesia, kebetulan saya hanya nonton di setengah jam terakhir ketika sedang membahas teknis tugas-tugas para pegawai kereta api di lapangan. Informasi ini menarik sekali bagi saya, langsung saya ambil buku dan pulpen, mencatat setiap penjelasan sedetail mungkin. Dan di sini saya coba bagikan itu semua. Selamat membaca.

Untuk menjamin kereta api dapat berjalan dengan lancar sampai ke tujuan tanpa ada halangan, diperlukan berbagai pengecekan dan koordinasi antar pegawai kereta api di lapangan. Berikut inilah para pegawai kereta api yang berjasa setiap hari memastikan kereta dapat berangkat dengan baik.


Petugas Pengecek Rel Kereta (Banskower)
Dia adalah petugas yang bangun paling pagi. Jam 3.30 setiap paginya dia sudah harus berada di rel, memastikan semua baut rel masih menempel rapat, membersihkan Jalur rel apabila ada pohon tumbang atau benda lain yang mengganggu badan rel, menjamin tidak ada bagian rel yang hilang atau dicuri. Sebab sebaik apapun kondisi kereta api, akan tetap mengalami celaka juga apabila terdapat rel yang tidak berfungsi dengan baik.

Juru Langsir Kereta
Petugas yang satu ini setiap harinya melangsir kereta, alias menyusun rangkaian kereta. Jadi sebelum kereta diberangkatkan, juru langsir bertugas mempersiapkan lokomotif dan gerbongnya untuk menjadi satu rangkaian yang siap diberangkatkan di jalur yang sudah ditentukan.

Teknisi Kereta
Para teknisi kereta beraksi sebelum kereta diberangkatkan. Semua bagian yang berfungsi menjalankan kereta diperiksa, mulai dari suhu ban, kepakeman rem, genset, hingga berfungsi atau tidaknya seluruh rangkaian kelistrikan di dalam kereta. Tidak satu pun baut kereta yang boleh luput dari pandangan mereka.

Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA)
Kalau selama ini penasaran dengan satu ruang kendali khusus di pinggir rel yang berisi beberapa petugas berseragam dengan wajah sibuk mencatat, menerima telepon, menarik tuas, kemudian keluar masuk ruangan, cobalah sesekali sapa mereka dengan senyum bangga “Bapak pasti petugas PPKA yaa!” Semoga dibalas dengan senyum ramah hehee. Mereka bertugas mengatur perjalanan kereta api yang berada dalam wilayah kerja mereka. Semua rencana perjalanan harus melalui koordinasi mereka. Jangan lupa beri semangat setelah menyapa mereka “Semangat bekerja ya, pak!”

Masinis
Pemimpin perjalanan. Ruang kerjanya adalah lokomotif, berada di paling depan rangkaian kereta. Beliaulah sang penggerak kereta yang mengantarkan kita ke tempat tujuan. Sebelum kereta diberangkatkan, masinis wajib mengetes agar seluruh fungsi kendali di lokomotif  dapat berfungsi dengan baik.

Kondektur
Pekerjaan kondektur kereta api tidak sesederhana mengecek tiket para penumpang. Kondektur kereta api bertugas memimpin seluruh staf di dalam kereta api agar penumpang dapat terlayani dengan baik.

Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska)
Selayaknya polisi, polsuska memiliki tugas menjaga keamanan di seluruh kereta api, baik keamanan penumpang, maupun keamanan perangkat-perangkat kereta api agar tidak ada yang rusak apa lagi hilang.
Demikian deretan pasukan petugas kereta api yang setiap hari siap mengantar kita ke tempat tujuan untuk bertemu dengan orang terkasih, atau dengan pekerjaan tercinta. Dalam menjalankan tugasnya, para petugas kereta api ini memiliki semboyan atau kode komunikasi satu sama lain yang berfungsi untuk koordinasi. Terdapat puluhan semboyan, namun ada tiga semboyan utama yang paling sering dipakai di stasiun saat kereta hendak berangkat. Semboyan itu antara lain adalah:

Semboyan 40
Berasal dari petugas PPKA kepada masinis, diisyaratkan dengan mengangkat rambu hijau bundar dengan tepian berwarna putih. Arti semboyan ini adalah bahwa Jalur sudah aman dan kereta api sudah boleh berangkat

Semboyan 41
Ditandai dengan peluit panjang dari kondektur, artinya adalah semua penumpang dan petugas sudah masuk kereta dan kereta siap diberangkatkan.

Semboyan 35
Dibunyikan oleh masinis melalui klakson lokomotif. Sebagai respon kepada petugas PPKA dan kondektur bahwa kode 40 dan 41 sudah diterima dengan baik, maka kereta pun berangkat. “Ayo kita kemon!”
Mari panjatkan doa kepada mereka para petugas kereta agar diberikan kesehatan yang baik dan rejeki yang cukup untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik tanpa lalai. Amin.

sumber gambar: culturestrain.wikispaces.com

0 komentar:

Copyright © agenda 18 All Right Reserved