Berakhir Pekan di Serambi Salihara
Oleh Bernadeta Niken
Di ruangan seluas
140 m2, buku-buku berjajar rapi di rak-rak yang menempel ke dinding. Meski tujuan
utama rak-rak buku itu sebagai pemanis dan peredam suara ruangan, namun buku-buku
itu mampu menarik minat pengunjung Komunitas Salihara untuk sekedar
melihat-lihat atau membaca. Ruangan yang
biasa dijadikan sebagai tempat berbagai acara diskusi atau ruang tunggu itu
memang terbuka untuk umum terutama ketika ada acara berlangsung di Komunitas
Salihara. Serambi Salihara seketika bisa menjadi ruang perpustakaan.
Meski tidak
dikhususkan sebagai perpustakaan, Serambi Salihara tetap nyaman digunakan
sebagai ruang baca. Kursi-kursi di samping rak-rak buku disediakan untuk
kenyamanan pengunjung. Tata ruangan yang lega dan pencahayaan yang baik karena
pintu-pintu kaca yang berbatasan langsung dengan ruang terbuka hijau menambah
nyamannya pengunjung untuk menghabiskan waktu membaca.
Ruangan
yang disebut Serambi Salihara itu berada di dalam kompleks Komunitas Salihara.
Bertempat di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Komunitas Salihara
dikenal sebagai salah satu tempat pertunjukan seni di Jakarta. Komunitas Utan
Kayu yang sebelumnya pernah ada menjadi cikal bakal lahirnya Komunitas Salihara.
Berdiri sejak tahun 2008, Komunitas Salihara memang lebih banyak menawarkan
berbagai kegiatan seni dan diskusi. Pengunjungnya menjangkau berbagai kalangan dan
usia. Mulai mahasiswa hingga pekerja professional. Sebagian besar para
pengunjung itulah yang menjadi pengunjung ruang baca di Serambi Salihara.
Koleksi
Buku-buku
di Serambi Salihara sebagian besar bertema kebudayaan. Berbagai volume Jurnal
Kalam sebuah jurnal kebudayaan yang lahir dari bagian Komunitas Salihara
memenuhi sebagian besar rak-rak. Selain itu, dapat juga dijumpai buku-buku
politik, sastra, filsafat dan sejarah, majalah dan katalog kegiatan Komunitas
Salihara. Buku-buku tersebut hanya diperbolehkan dibaca di ruangan, tidak untuk
dipinjam.
Bukan cuma Serambi
Salihara yang dijadikan ruang baca, ruang diskusi dan ruang tunggu pertunjukan,
Komunitas Salihara juga mempunyai ruang arsip yang terletak di Gedung Anjung
Salihara untuk menyimpan dan mengolah data-data audio, video, teks dan foto
dari berbagai kegiatan yang diadakan di Komunitas Salihara. Termasuk juga di
dalamnya disimpan berbagai koleksi buku-buku seni, sastra dan filsafat.
Sayangnya, ruang arsip ini tidak terbuka untuk umum. Masih di dalam kompleks,
Gerai Salihara menjual beberapa buku pilihan dan karya seni. Termasuk buku-buku
yang jarang dijumpai di toko buku besar.
Harapan
Senada
dengan visi Komunitas Salihara untuk merawat kebebasan dan menghormati
perbedaan, bukan hanya buku-buku yang membuka wawasan baru, diskusi-diskusi pun
sering diadakan seputar filsafat, seni dan budaya. Ruangan itu sekejab diubah
menjadi semacam ruang seminar, pembicara duduk di depan lengkap dengan
microphone dan kursi-kursi diatur berajajar bagi pengunjung yang ingin
mendengarkan dan bertanya jawab.
Bersama
Komunitas Salihara, membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan sembari
berdiskusi atau menonton pertunjukan seni karena memberikan wawasan baru
sekaligus hiburan yang menarik.
Informasi dan Transportasi
Serambi
Salihara terbuka untuk umum setiap ada kegiatan (diskusi, pertunjukan seni
musik, tari atau teater) di Komunitas Salihara.
Untuk
mencapai Salihara dengan Transjakarta, gunakan bus Koridor
6 (dari Halimun
menuju Ragunan). Berhenti di halte Pejaten, lalu turun dari halte ke arah kiri.
Lanjutkan dengan naik Mikrolet 36 (berwarna biru) dari depan Pejaten Village
menuju Jalan Salihara No.16. Atau bisa berhenti di halte Jati Padang. Turun ke
arah kanan dan lanjutkan dengan ojek, Atau turun
ke arah kiri dan berjalanlah
lurus menuju pertigaan dengan lampu lalu lintas. Belok kiri ke Jalan Raya
Ragunan dan lanjutkan dengan naik Mikrolet 61 (mobil biru) sampai turun di
Balai Rakyat. Setelah itu lanjutkan dengan jalan kaki ke arah utara (belok
kiri) menuju Jalan Salihara No.16
Untuk
mencapai Salihara menggunakan bus, gunakan Metromini 75 ke Pasar Minggu.
Berhenti di Balai Rakyat,
lalu berjalanlah ke arah utara (belok kiri) menuju
Jalan Salihara No.16.
Untuk
mencapai Salihara menggunakan kereta api, gunakan kereta yang melewati Stasiun
Pasar Minggu. Setiba di
stasiun, teruskan dengan ojek atau berjalan kaki (+/-
500 m) melalui
Jalan Raya Ragunan. Belok kanan
di pertigaan Balai Rakyat dan
terus berjalan sampai Jalan Salihara No.16.
Sumber Foto: Nyunyu.com
0 komentar:
Post a Comment