Tuesday, April 19, 2016

Berakhir Pekan di Serambi Salihara

Oleh Bernadeta Niken



Di ruangan seluas 140 m2, buku-buku berjajar rapi di rak-rak yang menempel ke dinding. Meski tujuan utama rak-rak buku itu sebagai pemanis dan peredam suara ruangan, namun buku-buku itu mampu menarik minat pengunjung Komunitas Salihara untuk sekedar melihat-lihat atau membaca. Ruangan yang biasa dijadikan sebagai tempat berbagai acara diskusi atau ruang tunggu itu memang terbuka untuk umum terutama ketika ada acara berlangsung di Komunitas Salihara. Serambi Salihara seketika bisa menjadi ruang perpustakaan.

Meski tidak dikhususkan sebagai perpustakaan, Serambi Salihara tetap nyaman digunakan sebagai ruang baca. Kursi-kursi di samping rak-rak buku disediakan untuk kenyamanan pengunjung. Tata ruangan yang lega dan pencahayaan yang baik karena pintu-pintu kaca yang berbatasan langsung dengan ruang terbuka hijau menambah nyamannya pengunjung untuk menghabiskan waktu membaca.

Ruangan yang disebut Serambi Salihara itu berada di dalam kompleks Komunitas Salihara. Bertempat di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Komunitas Salihara dikenal sebagai salah satu tempat pertunjukan seni di Jakarta. Komunitas Utan Kayu yang sebelumnya pernah ada menjadi cikal bakal lahirnya Komunitas Salihara. Berdiri sejak tahun 2008, Komunitas Salihara memang lebih banyak menawarkan berbagai kegiatan seni dan diskusi. Pengunjungnya menjangkau berbagai kalangan dan usia. Mulai mahasiswa hingga pekerja professional. Sebagian besar para pengunjung itulah yang menjadi pengunjung ruang baca di Serambi Salihara.

Koleksi
Buku-buku di Serambi Salihara sebagian besar bertema kebudayaan. Berbagai volume Jurnal Kalam sebuah jurnal kebudayaan yang lahir dari bagian Komunitas Salihara memenuhi sebagian besar rak-rak. Selain itu, dapat juga dijumpai buku-buku politik, sastra, filsafat dan sejarah, majalah dan katalog kegiatan Komunitas Salihara. Buku-buku tersebut hanya diperbolehkan dibaca di ruangan, tidak untuk dipinjam.

Bukan cuma Serambi Salihara yang dijadikan ruang baca, ruang diskusi dan ruang tunggu pertunjukan, Komunitas Salihara juga mempunyai ruang arsip yang terletak di Gedung Anjung Salihara untuk menyimpan dan mengolah data-data audio, video, teks dan foto dari berbagai kegiatan yang diadakan di Komunitas Salihara. Termasuk juga di dalamnya disimpan berbagai koleksi buku-buku seni, sastra dan filsafat. Sayangnya, ruang arsip ini tidak terbuka untuk umum. Masih di dalam kompleks, Gerai Salihara menjual beberapa buku pilihan dan karya seni. Termasuk buku-buku yang jarang dijumpai di toko buku besar. 

Harapan
Senada dengan visi Komunitas Salihara untuk merawat kebebasan dan menghormati perbedaan, bukan hanya buku-buku yang membuka wawasan baru, diskusi-diskusi pun sering diadakan seputar filsafat, seni dan budaya. Ruangan itu sekejab diubah menjadi semacam ruang seminar, pembicara duduk di depan lengkap dengan microphone dan kursi-kursi diatur berajajar bagi pengunjung yang ingin mendengarkan dan bertanya jawab.

Bersama Komunitas Salihara, membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan sembari berdiskusi atau menonton pertunjukan seni karena memberikan wawasan baru sekaligus hiburan yang menarik.

Informasi dan Transportasi
Serambi Salihara terbuka untuk umum setiap ada kegiatan (diskusi, pertunjukan seni musik, tari atau teater) di Komunitas Salihara.
Untuk mencapai Salihara dengan Transjakarta, gunakan bus Koridor
 6 (dari Halimun menuju Ragunan). Berhenti di halte Pejaten, lalu turun dari halte ke arah kiri. Lanjutkan dengan naik Mikrolet 36 (berwarna biru) dari depan Pejaten Village menuju Jalan Salihara No.16. Atau bisa berhenti di halte Jati Padang. Turun ke arah kanan dan lanjutkan dengan ojek, Atau turun 
ke arah kiri dan berjalanlah lurus menuju pertigaan dengan lampu lalu lintas. Belok kiri ke Jalan Raya Ragunan dan lanjutkan dengan naik Mikrolet 61 (mobil biru) sampai turun di Balai Rakyat. Setelah itu lanjutkan dengan jalan kaki ke arah utara (belok kiri) menuju Jalan Salihara No.16
Untuk mencapai Salihara menggunakan bus, gunakan Metromini 75 ke Pasar Minggu. Berhenti di Balai Rakyat,
 lalu berjalanlah ke arah utara (belok kiri) menuju Jalan Salihara No.16.

Untuk mencapai Salihara menggunakan kereta api, gunakan kereta yang melewati Stasiun Pasar Minggu. Setiba di
 stasiun, teruskan dengan ojek atau berjalan kaki (+/- 500 m) melalui 
Jalan Raya Ragunan. Belok kanan
 di pertigaan Balai Rakyat dan terus berjalan sampai Jalan Salihara No.16.


Sumber Foto: Nyunyu.com

0 komentar:

Copyright © agenda 18 All Right Reserved