Jelajahi Indonesia
oleh Della Nadya
Mungkin tidak banyak yang
mengetahui bahwa 27 September adalah World Tourism Day. Membicarakan tentang
wisata Indonesia nampaknya aku tidak akan pernah bosan. Indonesia memiliki
banyak sekali lokasi-lokasi wisata yang belum dikembangkan sehingga untuk kini
masih belum layak atau belum dapat dikatakan tourist-friendly.
Berdasarkan pada data World Bank, jumlah turis asing yang datang ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2009 berjumlah 6.324 ribu, menjadi 7.003 ribu pada 2010, bertambah lagi pada 2011 dan 2012 menjadi 6.309 ribu dan 6.578 ribu. Sedangkan pada 2013, jumlah turis asing telah mencapai angka 8.802 ribu orang.
Menurut saya pribadi, Indonesia
dengan transportasi dan akomodasi yang saat ini belum dapat dibilang sangat
baik saja sudah menarik turis asing, apalagi jika kita bisa memperbaikinya?
![]() |
Sumber:
http://the-patw.com/wp-content/uploads/2013/02/megalith-site-gunung-padang2.jpg
|
Indonesia memiliki kekayaan alam
yang masih menunggu untuk dieksplorasi. Selain Bali dan Jogja, Indonesia juga
memiliki banyak lokasi wisata yang masih terbilang sepi turis. Beberapa di
antaranya yaitu pulau Komodo, pantai Derawan, Danau Tiga Warna, Batu Karas,
Situs Megalitikum Gunung Padang, dan banyak lagi. Namun, sayangnya alasan utama
para turis tidak mengunjungi lokasi-lokasi tersebut karena sangat sulit
dijangkau, atau tidak adanya penginapan yang memadai di sekitarnya, ataupun
memakan biaya yang terlalu mahal.
Tidak dapat dimungkiri bahwa
hingga kini masih banyak lokasi-lokasi wisata indah di Indonesia belum dibarengi dengan akses
transportasi yang baik. Turis harus berganti kendaraan berkali-kali untuk bisa
sampai ke lokasi. Belum lagi sesampainya di sana tidak ada penginapan yang
bersih dan nyaman untuk ditinggali. Pergi ke lokasi wisata seperti itu tentu
bukanlah liburan santai yang diharapkan oleh turis pada umumnya.
Belum lagi jika kita hanya
memiliki budget yang terbatas.
Bayangkan jika kita ingin berpegian dari Jakarta ke Singapura kita bisa membeli
tiket pesawat pulang pergi dengan harga di bawah Rp 500 ribu. Sedangkan dari
Jakarta ke Flores bisa menghabiskan Rp4 juta hanya untuk tiket pesawat saja,
belum termasuk penginapan dan lain-lain.
Upaya pemerintah untuk
meningkatkan jumlah turis Indonesia baik turis asing maupun turis lokal
tentunya perlu didukung upaya untuk memperbaiki lokasi wisata itu sendiri dan
sekitarnya. Dalam penerapannya, pemerintah pun tidak dapat hanya bergerak
sendiri namun juga perlu dukungan dari
penduduk lokal maupun turis lokal. Kalau moto kementerian pariwisata Indonesia
yang selalu digembar-gemborkan yaitu “Visit Indonesia!”, maka moto saya yaitu
“JELAJAHI INDONESIA!”
0 komentar:
Post a Comment