PINTU TERBUKA
Engkau tinggal di sebuah rumah berpintu terbuka
Selalu terbuka
Engkau melirik selalu ke pintu lima menit sekali
Terus berhatihati
Engkau tak menunggu siapa pun
Engkau pun tak ditunggu siapa pun
Hanya kau, pintu yang terbuka dan
Orang yang mondarmandir
Tak pula mereka melirik ke dalam
Tak pula mereka melempar batu
Engkau duduk di sebuah rumah berpintu terbuka
Engkau duduk dan menulis puisi tentang sebuah rumah
Berpintu terbuka
Engkau hendak melangkah; mencari sesuatu di luar rumah
Mungkin sebatang rokok, sebungkus kopi instant, atau mengambil uang
di mesin ATM
Ah, kau takut barangbaranmu di rumah diambil orang
Meski pada saat yang sama kau tahu orangorang tak pernah
Beranjak dari jalan di depan rumahmu untuk sekadar melirik
Apalagi masuk
Engkau berada di rumah berpintu terbuka
Engkau menjaga dengan hatihati segala di sana
Engkau pun tahu semua bisa melihat ke dalam
Engkau pun tahu tak ada satu pun mau melihat ke dalam
2011
*Terbit di Jurnal Nasional 13 November 2011.
0 komentar:
Post a Comment