Penutup hari

oleh Maria Krisnasari

Oooh... Negeriku

Betapa membanggakannya negeriku yang gemah ripah loh jinawi,
berpredikat negara agraris,
dengan rutin mengimpor beras.

Betapa hebatnya negaraku dengan orang-orang cerdasnya melihat peluang bisnis di setiap jengkal hidup.
Apa yang dielu-elukan demokrasi seberharga nasi di setiap demonstrasi.
Apa yang diurai sebagai policy untuk solusi transportasi ternyata memproduksi joki.

Betapa mengharukan lambang kesejahteraan yang terpatri di dada garuda dikecap oleh segelintir orang.

Penulis adalah anggota Agenda 18 angkatan 5

Intermezo HujanInilah hidup kawan…Rindu yang bengis itu menggerogotiku lagiBahkan untuk memikirkan kapan terakhir
In Memoriam IIterulang lagi seperti kemarin pagibersamamu bermandi haridan waktu menembus laparkau ingatkankupuis
In Memoriam III: Frau SaragihSepertinya aku kembali merindukanmuSama ketika bachus adalah teman sejatikuAku merind
Pagi SempurnaPagi tak pernah sesempurna iniBangun disambut mendung yang menusukAhhhh…Nikmatnyaa…Anehkah aku??!!A
IriAku iri…Iri pada burung-burung yang bebas beterbanganPada anak-anak yang tertawa di pinggir kaliAku
Jangan Abaikan AkuMuka klimis, amboy klincongnyaSeragam licin disemprot wewangianKetika mereka melintasNyamuk, lalat

0 komentar:

Apa yang kami lakukan?

Berangkat dari semangat bersama untuk terus mengembangkan kemampuan menulis, kelompok ini terus-menerus menjadi wadah segala macam pertukaran pengalaman dan ilmu terkhusus dalam bidang penulisan.

Dengan kegiatan yang terarah dan sistematis, maka akan tumbuh sejumlah penulis muda yang memiliki kepekaan sosial, kemampuan menulis yang baik, serta mengemukakan gagasan secara efektif kepada publik lewat tulisan-tulisannya dalam media massa umum.

Anggota Komunitas Agenda 18 melalui proses seleksi, pelatihan menulis disertai pendampingan secara kekeluargaan.