Thursday, May 1, 2008

Mempertanyakan Sosok Thaksin Sesungguhnya


Judul : Thaksin: The Business of Politics in Thailand
Penulis : Pasuk Phongpaichit dan Chris Baker
Penerbit: Silworm Books, Chiang Mai, 2004
Tebal : ix + 302 halaman

MAJALAH Money and Banking di Thailand edisi bulan Desember 2004 mengeluarkan daftar 500 orang kaya di negeri gajah putih tersebut. Dari daftar itu keluarga Shinawatra, alias keluarga Perdana Menteri Thailand, menjadi keluarga paling kaya di Thailand. Selain itu, perusahaan keluarga dalam bidang telekomunikasi ini tercatat sebagai perusahaan terkaya di Thailand.

KORAN The Nation (edisi 14 dan 15 Desember 2004) yang mengumumkan hasil survei dari Money and Banking ini juga menunjukkan bahwa kekayaan perusahaan naik 70 persen dalam waktu setahun terakhir ini. Apakah semua kekayaan ini adalah berkat kedudukan yang dipegang oleh Thaksin sejak awal 2001? Banyak dugaan akan mengiyakan pertanyaan tadi, dan orang pun bisa menduga lebih jauh, Thaksin dan keluarganya akan menjadi salah satu keluarga penting dan kuat di wilayah Asia Tenggara

Nama Thaksin Shinawatra di regio Asia Tenggara jadi buah bibir karena ia membiarkan pasukan militernya membantai para demonstran di kawasan Thailand selatan awal Oktober lalu. Sementara itu, di dunia internasional, ia dianggap sama kelakuannya dengan Silvio Berlusconi, Perdana Menteri Italia, pemilik industri media besar yang jadi pemimpin politik.

Siapakah Thaksin Shinawatra sesungguhnya? Bagaimana ia memulai karier politiknya? Apakah ia sama kelakuannya dengan para jenderal yang pernah memimpin negeri gajah putih tahun-tahun sebelumnya? Dan, apakah Thaksin akan menjadi salah satu "orang kuat" Asia Tenggara berikutnya dalam deretan para pemimpin baru di kawasan ini? Buku ini mencoba untuk menguak sisi-sisi kehidupan Thaksin, sembari menaruhnya dalam konteks perubahan politik dan ekonomi yang terjadi di Thailand. Pasuk Phongpaichit, penulis buku ini, adalah guru besar ekonomi di Universitas Chulalongkorn, yang bekerja sama dengan Chris Baker, seorang penulis lepas yang juga bersama Pasuk telah menulis beberapa buku lain tentang Thailand.

***

DALAM sejarah politik di negeri ini tercatat tahun 1973 terjadi kudeta politik dari pemerintahan sipil oleh kalangan militer. Sejak itu berkali-kali para jenderal memimpin negeri gajah putih ini, dan baru pada awal tahun 1990-an tradisi militer berpolitik terhenti, dan para pebisnis yang juga tertarik masuk politik menguasai arena tersebut. Kita pun ingat, krisis ekonomi di Asia Tenggara dimulai dari kejatuhan baht Thailand, dan kemudian meruntuhkan fondasi ekonomi macan (kertas) Asia lainnya: Indonesia. Sementara kini Thailand telah melepaskan diri dari kemelut ekonominya, Indonesia masih terus bergulat antara menjadi makin mundur atau perlahan-lahan bergerak maju.

Dalam konteks kejatuhan ekonomi inilah, sosok Thaksin muncul. Mantan polisi yang juga penyandang gelar PhD dalam bidang penanganan kejahatan dari Sam Houston State, Texas, meniti kariernya jadi pengusaha. Jangan salah, awalnya ia memulai usaha banyak merugi, dan baru setelah mendapat konsesi untuk pengadaan komputer di sejumlah kantor pemerintah ia jadi pengusaha yang sukses.

Untuk terjun ke politik, walau ia pernah jadi menteri sekretaris kabinet sepulang dari studi di Amerika, ia mendirikan Thai Rak Thai, sebuah partai yang menawarkan kebijakan-kebijakan populis. Misalnya, Thaksin pernah mengatakan bahwa ia tak memerlukan gaji sebagai seorang perdana menteri, dan ia akan menyumbangkan seluruh gajinya kepada orang-orang miskin.

Ibarat menunggang ombak laut dengan papan selancar, Thaksin mendapatkan keuntungan dari laju angin yang tepat pada saat ekonomi Thailand terpuruk akhir 1990-an. Thaksin juga menunjukkan keahlian menjaga keseimbangan di atas papan selancar, saat ia mengembangkan bisnis telekomunikasinya, pada waktu bidang ini sedang meroket, dan jadi kebutuhan banyak orang untuk berkomunikasi dengan cara yang makin canggih.

Suami Pujaman Damaphang dan ayah tiga anak ini (Panthongthae, Pinthongtha, dan Phaethongtharn) selalu mengatakan bahwa dirinya adalah seorang "biasa-biasa" saja yang kemudian bisa mendapatkan semua kesuksesan ini karena kerja keras yang ia lakukan bertahun-tahun. Jarang ia mengungkapkan kondisi sebenarnya bahwa ia adalah generasi keempat keluarga Shinawatra yang sukses berbisnis sejak zaman kakek buyutnya dulu.

***

KEPEMIMPINAN politik dan ekonomi Thaksin mengambil pendekatan yang pragmatis, pragmatis terhadap pasar dan juga pada persoalan politik yang ada. Kemunculan Thaksin bisa dilihat sebagai buah dari krisis ekonomi di Asia Tenggara, tetapi di sini lain juga adalah kemunculan kelompok kelas menengah- terutama kalangan pebisnis-di pentas politik, yang mencoba untuk memperbaiki negeri yang telah hancur akibat krisis ekonomi.

Di sini mungkin orang akan ingat pada Jenderal Soeharto di Indonesia yang juga menggelar kebijakan ekonomi yang pragmatis, proses pembangunan bertahap, sebagai respons atas krisis ekonomi yang dihadapi pertengahan tahun 1960-an. Demikian pragmatisnya pendekatan yang diambil sehingga mengorbankan masyarakat lain yang juga ingin adanya demokrasi, kebebasan berbicara, dan kontrol terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.

Cara Thaksin menangani kekerasan di wilayah Pathani, bagian selatan Thailand, menunjukkan bahwa ia tak mau memberikan ruang yang terlalu besar bagi suatu perbedaan aspirasi politik. Dalam hal perang terhadap para pengedar narkotika, Thaksin juga melakukan tindakan yang sangat tegas dan banyak korban jatuh. Thaksin pun sempat dihebohkan ketika ia berencana membeli klub sepak bola Manchester United alias MU (sementara Thaksin hanya tahu nama dua pemain MU).

Kembali pada soal kekayaan yang diraih keluarga Shinawatra secara signifikan, pengumuman dari majalah Money and Banking tadi telah menunjukkan fakta yang jelas bahwa dengan berkuasanya Thaksin sebagai perdana menteri, maka perusahaan Shin telah makin kaya (walau banyak sahamnya dialihkan kepada anggota keluarga lainnya). Lalu mengapa Thaksin dan Shin Corporation masih terus memperkarakan seorang aktivis bernama Supinya Klangnarong, yang telah membuat studi soal kekayaan Thaksin lebih dulu dan kini sedang digugat Thaksin atas tuduhan mencemarkan nama baik?

Wajah Thaksin sesungguhnya bisa kita lihat bersama-sama.

0 komentar:

Copyright © agenda 18 All Right Reserved